Rabu, 18 Maret 2009

Talkshow Broadcast di UPN Veteran Yogya

Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran kembali mengadakan Talk show yang mengangkat permasalahan Broadcasting di Indonesia. Talk Show yang bekerja sama dengan PT. Surya Citra Televisi diadakan pada hari Sabtu (14/3) di kampus II ruang seminar FISIP UPN Veteran Yogyakarta. Dimulai pukul 14.00 WIB, talk show kali ini menghadirkan Bapak Budi Darmawan selaku Manager Public Relation SCTV dan Bapak Prayudi selaku moderator yang juga dosen PR jurusan Ilmu Komunikasi. Selama kurang lebih dua jam, bapak Budi Darmawan memberikan kuliah umum mengenai perkembangan broadcasting di indonesia pada umumnya, dan SCTV pada khususnya. Bapak Budi Darmawan menyebutkan teknologi dan isi (content) merupakan kata kunci dari broadcasting. Beliau mengatakan sifat masyarakat televisi di indonesia bersifat heterogen, sehingga hal ini menyebabkan program televisi di Indonesia menjadi salah satu sarana sosialisasi dan alat demokrasi. Selain itu di dalam dunia pertelevisian, TV rating dan share berpengaruh sangat besar bagi keberlangsungan sebuah program. Bukan untuk menunjukkan kualitas, tapi seberapa populer sebuah program di mata masyarakat sebagai konsumen televisi. Biasanya TV Rating dan Share dilakukan dihitung berdasarkan populasi dan dilakukan di 10 kota besar di Indonesia. Diakhir acara dilakukan sesi tanya jawab sebagai apresiasi peserta talk show terhadap materi yang telah disampaikan dan diberikan. Sebagai penutup dilakukan pembagian souvenir, kuis, dan penyerahan plakat oleh wakil ketua jurusan Bapak Agung Prabowo kepada Bapak Budi Darmawan selaku pembicara.

(Made Gilang / 153070078)

Himakom UPN Gelar Event Tahunan

HIMAKOM UPN Veteran Yogyakarta kembali mengadakan event tahunan ”Communication Freak 2009”. Salah satu bagian penyelenggaraan CF diadakan selasa (10/3), yaitu Talkshow jurnalistik yang bertajuk "Jurnalisme Infotaiment, Berita ataukah Hiburan Semata?". Bertempat di Ruang Seminar UPN Veteran Babarsari, Talkshow ini berhasil menarik peserta yang cukup banyak untuk hadir. Dengan pembicara Sasa Djuarsa Sendjaja (Ketua KPI), Raldy Doy (Coorporate Communication TV One), Erika Andriarini (ex Produser Pelaksana Silet RCTI), serta Agung Prabowo selaku moderator yang juga merupakan dosen jurnalistik Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta. Talkshow dimulai dengan kuliah singkat dari Sasa Djuarsa mengenai jurnalisme program infotainment. Sasa menjelaskan bahwa infotainment sebagai jurnalisme rendahan, hal ini jelas saja memancing berbagai reaksi dari para peserta. Banyak yang tertawa dan tidak sedikit pula yang bertanya-tanya. Selain itu, pria yang akrab disapa Pak Sasa ini juga menjelaskan berbagai macam tugas dari KPI selaku pengawas program-program televisi di Indonesia. Berbeda halnya dengan Erika Andriarini yang menyatakan infotainment dapat mencerdaskan serta dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Sedangkan Raldy Doy sendiri lebih memilih jalan tengah ketimbang mempermasalahkan pro dan kontra yang terjadi mengenai infotainment. Beliau lebih banyak memaparkan informasi tentang TV One, dari sejarah berdirinya hingga program-program yang dihadirkan oleh TV One. Diakhir acara, Raldy Doy berusaha menyegarkan suasana dengan membagikan souvenir bagi para peserta yang dapat menjawab pertanyaannya.

Made Gilang / 153070078

Ogoh-ogoh, Tradisi Unik Sebelum Nyepi

Satu aktivitas dan tradisi unik di Bali serangkaian hari raya Nyepi adalah pawai Ogoh-ogoh yang dilaksanakan pada saat hari pengerupukan, yaitu sehari sebelum Nyepi. Pengerupukan adalah sebuah aktivitas untuk mengusir bhutakala (setan). Umumnya umat Hindu di Bali melakukan prosesi ini dengan cara memukul berbagai alat yang bisa mengeluarkan bunyi dan berkeliling rumah sambil membawa api. Suara gaduh yang ditimbulkan akan mengundang para bhutakala untuk berkumpul karena dipikirnya ada pesta. Saat itulah kita akan membakar ogoh-ogoh tersebut setelah diarak keliling kota dengan api yg sudah disiapkan dari daun kelapa yang kering. Sebenarnya prosesi ini memiliki makna membakar semua nafsu jahat yg ada pada diri manusia sehingga pada saat Nyepi kita bisa lahir kembali menjadi manusia baru yang ‘bersih’.
Ogoh-ogoh sendiri mulai diperkenalkan sekitar tahun 1993. Entah darimana inspirasinya, secara spontan anak-anak muda di Denpasar mulai membuat sebuah patung besar berbentuk binatang dari rangkaian bambu yg dihias, kemudian diarak keliling desa saat pengerupukan. Mendapat sambutan yg positif dari masyarakat luas, ogoh-ogoh pun berkembang dari tahun-ketahun. Design ogoh-ogoh yang dulunya binatang, kini sudah berkembang menjadi bentuk raksasa, tokoh pewayangan, bahkan sampai tokoh kartun. Nilai artistiknya-pun tidak main-main, benar-benar bagus dan menarik. Akhirnya mulai tahun 1998 ogoh-ogoh mulai diperlombakan. Ironisnya, hadiah bagi pemenangnya terkadang tidak sebanding dengan biaya pembuatan ogoh-ogoh yang mencapai puluhan juta. Tapi semangat anak-anak muda Bali untuk berkarya tidak pernah pudar. Mereka selalu beranggapan, “I don’t care with prize money, but more about satisfaction in making art.
Sayangnya tahun 2009 ini di Bali sendiri yang merupakan pencetus utama, mengeluarkan kebijakan untuk tidak melaksanakan pawai ogoh-ogoh. Hal ini berkaitan dengan mepetnya waktu pelaksanaan antara Nyepi dan juga Pemilu yang juga diadakan pada tahun ini. Namun di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta, para pemuda-pemudi Hindu Dharma tetap membuat kreasi ogoh-ogoh. Walaupun pawainya sendiri hanya akan dilaksanakan disekitaran Pura setempat.


Made Gilang DW 153070078
Jenis Berita : Feature

Rabu, 11 Maret 2009

Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Yogya Gelar Talkshow Jurnalisme Infotainment


Yogyakarta, 10/3 TTP – Jurnalisme infotainment apakah merupakan berita atau hiburan semata, hal itulah yang dibahas dalam talkshow yang merupakan rangkaian kegiatan tahunan Communication Freak 2009 Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Yogyakarta.

Pada kesempatan itu pihak panitia mendatangkan 3 narasumber yang sudah tidak asing namanya, yaitu Bapak Sasa Djuarsa Sendjaja yang merupakan ketua KPI, Bapak Raldy Doy yang menjabat sebagai Corporate Communication TV One, serta Erica Andriarini sebagai Ex- Produser Pelaksana infotainment Silet RCTI. Dalam diskusi sela kurang lebih 3 jam itu mampu menyedot perhatian pesertanya. Para peserta terlihat antusias dalam menyimak dan berdialog dengan par narasumber.

Dalam talkshow yang dimoderatori oleh Bapak Agung Prabowo selaku dosen Jurnlistik UPN Yogya itu membahas apakah Jurnalisme Infotainment itu merupakan salah satu kegiatan jurnalistik atau sekedar hiburan semata. “Infotaiment merupakan wadah untuk mencerdaskan kok, bukan Stupid program”, jelas Erica. Tapi dari pihak KPI mempunyai pandangan lain, Djuarsa Sendjaja menegaskan “Jangan menonton infotaiment !”. Berbagai seluk beluk dunia jurnalistik infotainment dibahas dalam talkshow tersebut.

“Keberadaan Infotainment serta kontrol televisi tergantung dari ratting masyarakat dalam melihat acara dalam media tersebut” ungkap Raldy Doy. Bapak yang akrab dipanggil Bang Raldy itu menjelaskan TV One yang kami kelola sekarang ini, berorientasi pada berita dan sport. TV One merupakan salah satu dari 3 saluran televisi yang jarang sekali menerima surat teguran dari KPI ungkap Sasa Djuarsa.


Pemosting : Sigid Kurniawan 153070139

Rabu, 25 Februari 2009

Pameran Fotografi Ilustrasi Puisi Cinta Chairil Anwar

Yogyakarta, 21/2 TTP -- Kelompok Study Mahasiswa FOTKOM 401 UPN Yogyakarta bekerjasama dengan Ruang MESS 56 menyelengarakan pameran fotografi ilustrasi yang dimulai 14 hingga 28 Februari di Ruang MESS 56 Jalan Nagan Lor No 17.

Pameran tersebut merupakan hasil dari workshop yang diselenggarakan oleh Fotkom 401 pada beberapa waktu yang lalu. Para peserta membedah isi dan makna dari puisi-puisi Chairil Anwar kemudian mengilustrasikannya lewat fotografi. 27 karya menghiasai ruang Mess 56. Para peserta mengilustrasikan puisi cinta Chairil Anwar melalui riset, karya jurnalistik, instalasi, digital imaging, animasi foto.

Mirat Muda, Chairil Muda divisualisasikan Nouval dan Aderi P menjadi karya animasi fotografi berdurasi 3 menit. Dalam karyanya tersebut, mereka ingin menampilkan bentuk lain dari sebuah hasil seni fotografi. Ribuan frame yang merupakan pemakanaan dari puisi tersebut mereka ubah kedalam bentuk animasi yang menarik untuk disimak.

Pameran ini merupakan pameran fotografi konsep kedua setelah pameran Mr P (Mr Polusi) tahun 2007 lalu. Hal itu diungkap Novie Rullyanti selaku ketua pameran Fotografi Ilustrasi Puisi Cinta Chairil Anwar, Jumat (20/2). Mahasiswa yang akrab dipanggil Nophe ini menambahkan kali ini Fotkom ingin menampilkan sesuatu yang lain berbeda dari biasanya. Sejak dulu pameran fotografi yang Fotkom selenggarakan masih identik dengan dunia jurnalistik. Pada kesempatan ini, mereka mencari atmosfer yang baru.

Dunia fotografi telah mengalami kemajuan yang pesat. Fotografi tidak asal hanya mengeksekusi. Namun lebih ditekankan pada konsep apa yang ingin kita visualisasikan kepada khalayak.


Australia Percepat Pengenalan Rokok Khusus

Yogyakarta, 22/2 TTP -- Pemerintah Australia mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pengenalan rokok yang tidak akan menimbulkan kebakaran (fire safe). Ini dilakukan menyusul bencana kebakaran dahsyat yang melanda Victoria, Australia.

Pada sejumlah kebakaran di Victoria, puntung rokok yang dilemparkan begitu saja diduga sebagai penyebab kebakaran yang menewaskan ratusan jiwa tersebut. Menteri Urusan Konsumen Chris Bowen mengatakan, dirinya akan akan mempercepat pengenalan rokok "fire safe" yang nyala apinya akan mati dengan sendirinya jika tidak dihisap lagi.

Tadinya program wajib ini dicanangkan dimulai pada tahun 2010. Namun dengan terjadinya kebakaran mematikan di Victoria, pemerintah Australia akan mempercepat dimulainya program tersebut. "Menteri telah meminta nasihat dari Komisi Konsumen dan Kompetisi Australia (ACCC) dalam melihat kemungkinan memajukan tanggal dimulainya program," ujar juru bicara Bowen seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (20/2/2009).

Nantinya rokok yang diperjualbelikan di Australia akan terbuat dari kertas khusus dan bahan-bahan adiktif sehingga nyala api di rokok tersebut akan mati sendiri jika dibuang atau tidak digunakan lagi. Rokok jenis ini merupakan keharusan di Kanada dan sejumlah negara bagian di AS.

Menurut riset ACCC, diperkirakan 7 persen kebakaran di tanah publik diawali dengan rokok. Dan 8 persen dari semua kebakaran yang menimbulkan kematian di Australia antara tahun 2000 dan 2006 terkait dengan rokok.

Minggu, 22 Februari 2009

2.500 Bahasa di Dunia Terancam Punah

Yogyakarta, 22/2 TTP – Fakta mengatakan, dunia telah kehilangan bahasa Ubykh di Turki dan tahun lalu bahasa Eyak yang dipakai di Alaska juga juga punah, setelah wanita yang bisa menggunakannya Marie Smith Jones meninggal dunia.

Seperti dikutip AFP, Jumat (20/2), dari 6.900 bahasa di dunia, 2.500 diantaranya berada dalam bahaya kepunahan. Hal ini seperti tercantum dalam data badan dunia PBB Unesco. Jumlah ini semakin meningkat, dari data 2001 lalu di mana tercatat ada 900 bahasa yang terancam hilang.

Dan berdasarkan data terbaru, saat ini ada 199 bahasa di dunia yang dikuasai kurang dari selusin orang, antara lain bahasa Karaim yang hanya digunakan oleh 6 orang di Ukraina, dan bahasa Wichita hanya digunakan 10 orang di negara bagian AS, Oklahoma.

Nah, mungkin ini yang cukup mengkhawatirkan, bahasa Lengilu hanya digunakan oleh 4 orang aja di Indonesia. Harapan sedikit ada untuk 178 bahasa yang lain, mereka digunakan oleh 10 sampai 150 orang.

Memang hampir 200 bahasa, mengalami kepunahan setelah 3 generasi, misalnya saja bahasa Ubykh yang punah pada 1992 ketika orang yang menguasainya Tefvic Esenc meninggal, lalu bahasa Aasax di Tanzania pada 1976.

Berdasarkan catatan, India berada di peringkat atas jumlah total bahasa yang terancam punah di negeri itu ada 196 bahasa yang masuk daftar, diikuti Amerika Serikat 192, dan Indonesia di peringkat ketiga dengan 147.